Mencintai Diri Sendiri
Panduan bagi mereka yang tersesat
Kenapa Mencintai Diri Sendiri dalam Bekerja itu penting?
Banyak dari kita beranggapan bahwa kesuksesan bergantung pada seberapa keras perjuangan yang dilakukan, bahkan sampai mengorbankan kebahagiaan itu sendiri dengan menerapkan gaya kerja yang tidak sehat, seperti kurangnya jam istirahat, pola makan tak teratur dan lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan upaya untuk mendapatkan kesuksesan secepat mungkin. Tapi apakah hal tersebut benar untuk dilakukan?
Harus kamu pahami, bahwa kamu gak harus mengorbankan diri ataupun menomorduakan kebahagiaanmu demi mencapai kesuksesan loh, justru kesuksesan akan lebih mudah dicapai apabila kamu merasa bahagia. Kebahagiaan dalam bekerja dapat dicapai dengan cara mencintai diri sendiri. Gak percaya? Sini aku jelasin. Ketika kamu mencintai diri sendiri dalam bekerja, kamu akan merasa senang dan juga nyaman dalam melakukan pekerjaan, sehingga akan mengajarkanmu bekerja dengan setulus hati, tanpa pamrih dan tentunya dengan semangat yang tinggi sehingga akan lebih mudah mencapai kesuksesan kan?!
Mencintai Diri Sendiri dalam Bekerja
Banyak dari kita seringkali lupa atau bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk menyayangi diri sendiri dalam bekerja, berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk lebih menghargai dan menyayangi diri sendiri:
Say No!
Ketika ingin mencapai kesuksesan, banyak dari kita menggadaikan waktu istirahatnya dengan terus bekerja dengan mengambil jam lembur. Tapi kamu harus ingat bahwa sehat itu mahal! Jadi, kalau kerjaannya bisa dikerjakan besok ya hindarilah lembur, oke?! Selain itu, apabila kamu merasa kerjaan kamu makin lama makin menggunung dan kamu kewalahan untuk menyelesaikannya, jangan takut untuk menolak kerjaan baru ya, tapi harus kamu pastikan juga bahwa pekerjaan yang menggunung tersebut bukan karena performa kerja kamu yang menurun ya.
Berani Speak Up!
Dalam bekerja tentu terkadang kita mendapat kesulitan, entah karena kerjaan yang banyak, teman kantor yang gak bisa diajak kerja sama, lingkungan kerja yang negatif dan lainnya. Ketika hal ini melanda, jangan cuma diam saja dan memendamnya sendiri. Ungkapkanlah keluhanmu tersebut! Karena apabila tidak kamu sampaikan, ini dapat mempengaruhi performa kerja kamu loh.
Ambil Cuti!
Ketika kita bekerja disebuah perusahaan kita pasti punya jatah cuti kan? Jangan di sia-siain ya. Ambil cuti aja kalau kamu masih ada jatah. Gunakan untuk berlibur atau sekadar mengistirahatkan diri dari rutinitas sehari-hari.
Pulang On Time!
Ini nih yang sering dilupakan, banyak dari kita suka menunda kepulangan kerja dengan alasan “nanggung”, padahal sebenernya nanggungnya ini masih banyak dan bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau bisa dikerjakan besok ya pulang tepat waktu aja dan kalau emang kerjaannya sudah beres lebih baik pulang tepat waktu juga. Ingat! Lembur itu bukan hal yang wajib apalagi dijadikan sebuah kebiasaan.
Tidak Melayani Pekerjaan di Waktu Libur / Luang!
Kamu pasti dapat jatah libur kan dalam seminggu? Entah itu sehari atau dua hari. Kamu berhak untuk tidak melayani pekerjaan di waktu libur kamu karena itu adalah waktu istirahat kamu. Selain di waktu libur, kamu juga berhak tidak melayani pekerjaan di waktu luang kamu seperti jam istirahat atau jam selepas pulang. Ingat! Kamu juga punya kehidupan di luar pekerjaan kamu, entah keluarga, teman, pacar atau dirimu sendiri. Tapi alangkah baiknya kalau memang sedari awal kamu sudah minta rekan kerja buat gak ganggu kamu ketika waktu libur/luang.
Resign!
Jika kamu merasakan hal berikut ini, kayaknya udah saatnya kamu resign.
Beban kerja terlalu berat
Kalau kamu udah lakuin langkah “Say No!” tapi gak ada tindak lanjut mengenai solusi untuk beban kerja kamu, ya kayaknya ini sudah saatnya kamu resign.
Kondisi kantor yang udah gak kondusif
Nah ini di bagian “Speak Up!”. kalau kamu ngerasa lingkungan kantor udah gak bagus, mungkin karena hubungan dengan rekan kantor yang kurang baik karena gak bisa diajak kerjasama atau mungkin karena masalah seperti di atas yang kerjaan gak selesai-selesai, kayaknya ini juga sudah saatnya kamu berpaling ke perusahaan lain.
Jenjang karir yang gak jelas!
Nah ini penting banget nih! Banyak juga dari kita yang gak tau betapa pentingnya jenjang karir ini dan hanya terbuai dengan gaji yang ditawarkan. Jenjang karir yang jelas dapat memotivasi kamu agar mempunyai target dan tujuan dalam bekerja, makanya banyak dari kita berlomba-lomba menggapai posisi yang diinginkan. Tapi bagaimana jika di perusahaan tempatmu bekerja jenjang karirnya gak jelas? Ya tentu pasti mempengaruhi performa kerja kamu juga. Kamu jadi gak termotivasi untuk meningkatkan kinerja kamu karena kamu gak punya tujuan jelas kedepannya. Akhirnya kamu akan terhenti di posisi yang sama dalam waktu yang lama. Hal tersebut gak baik loh buat karir kamu kedepannya, apa lagi setelah kamu resign dan mencoba melamar ke perusahaan lain, mereka akan melihat capaian jenjang karir yang sudah kamu capai. Tapi kalau karir kamu terhenti di posisi yang sama dalam waktu yang lama gimana? Ya mungkin pihak perusahaan akan menganggap kinerja kamu biasa saja atau bahkan cenderung buruk karena kamu gak pernah dapat promosi. Jadi sebelum terlambat lebih baik kamu resign secepatnya!
Tidak adanya apresiasi!
Ketika kamu sudah memberikan performa kerja yang maksimal, selalu memastikan semua pekerjaan terselesaikan dengan baik dan selalu menjaga hubungan baik dengan rekan kerja tapi kamu gak pernah dapat apresiasi dari kantor/atasan kamu, ini menandakan lingkungan kerja kamu yang kurang baik. Menurut penelitian dari Nurdyansyah (2009) pada Septianto (2010), penelitiannya menunjukan hasil bahwa ada pengaruh signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Jadi, kurangnya apresiasi dari kantor yang berkelanjutan akan mempengaruhi kinerja kamu kedepannya dan bahkan bisa membuat kamu stres loh dan tentu ini gak baik buat kesehatan fisik dan mental kamu. Jadi jika sekarang kamu merasa pekerjaan kamu gak pernah dapet apresiasi dari kantor ya lebih baik resign, karena apabila dipaksakan juga ini gak akan berjalan baik buat karir jangka panjang kamu diperusahaan tersebut. Tapi kamu tetap harus selalu mengevaluasi diri kamu ya, jangan-jangan ternyata memang ada yang salah di diri kamu makanya kamu selalu gak dapet apresiasi dengan pekerjaan kamu tersebut dan tentunya walaupun kamu resign dan bekerja ditempat lain tanpa adanya proses evaluasi dan perbaikan diri hasilnya mungkin akan selalu sama.
Atasan anti kritik!
Atasan terbaik adalah pemimpin yang mendorong dialog terbuka dan memudahkan karyawan untuk membicarakan masalah di tempat kerja, Tapi bagaimanapun mereka tetaplah manusia yang bisa salah entah dengan perilaku atau sifatnya. Bekerja dengan atasan yang sulit diajak kerjasama tentu membuat suasana kerja yang gak kondusif dan bisa menyebabkan stres. Hal ini bisa diperparah apabila atasan kamu ini adalah pribadi yang anti kritik dan individualis. Niat hati ingin memperbaiki hubungan dengan cara menyampaikan keluh kesah kamu terhadap perilaku dan sifat yang gak kamu suka tapi malah memperburuk keadaan karena dia gak terima dirinya dikoreksi. Tentu ini akan memperparah suasana kerja kamu jadi lebih berantakan, sehingga stres meningkat serta malas untuk datang ke kantor. Kalau sudah seperti ini ya lebih baik kamu resign. Tapi sebelum itu, kamu harus tau tips cara yang baik dan benar dalam menyampaikan keluh kesah kamu itu:
Mengukur diri
Kamu perlu memahami masalah dan dampak bagi diri kamu. Apakah masalah tersebut memang disebabkan oleh atasan atau sebenarnya masalah tersebut datangnya dari diri kamu sendiri dan hanya mencari kambing hitam saja.
Identifikasi tujuan
Pastikan diri kamu sudah mengidentifikasi tujuan yang ingin kamu capai ketika menyampaikan keluh kesahmu tersebut, apakah sebatas ingin atasan menyadari perilakunya saja? Apakah mengharapkan atasan mengubah sikapnya? Atau apakah kamu ingin atasan mengakui kesalahannya dan meminta maaf? Tujuan inilah yang harus sudah kamu tetapkan ketika ingin melakukan pertemuan sehingga akan mempermudah kamu untuk mendapatkan hasil positif dari pertemuan tersebut dan menghindari kamu dari mengkritik secara membabi-buta.
Menjadwalkan waktu yang tepat
Ketika kamu ingin melakukan pertemuan tentu kamu harus menyusun jadwal baik waktu, tempat dan alasan pertemuan tersebut. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kondusif agar mempermudah kamu untuk mendapatkan hasil positif dari pertemuan tersebut.
Pembukaan yang baik
Atasan mungkin tidak menyadari bahwa sikap dan perilakunya telah mengganggu bawahan. Bos bersikap defensif atas kritik karena merasa karyawan menantang otoritas, kompetensi, dan kemampuan menjalankan peran manajerial. Jadi, mulailah percakapan dengan kalimat pembuka yang baik yang bisa menenangkannya dari rasa terancam. Katakan bahwa Anda bermaksud memberikan masukan yang baik demi keharmonisan tim di masa mendatang.
Mulai merasa jenuh!
Rasa jenuh datang karena sudah tidak adanya tantangan dan motivasi lebih dalam melakukan sesuatu. Hal ini wajar dirasakan oleh semua orang termasuk dalam pekerjaan. Bagi kalian yang sudah menggeluti sebuah pekerjaan dalam waktu yang lama hal ini tentunya akan muncul, apalagi jika pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan passion. Kejenuhan dalam bekerja biasa muncul karena melakukan rutinitas pekerjaan yang monoton seperti mengerjakan laporan dan duduk di depan komputer berjam-jam. Rasa jenuh sebenarnya mudah untuk diatasi, kamu bisa ambil cuti dan pergi berlibur agar kamu bisa lepas sejenak dengan rutinitas kamu itu. Namun, ada kalanya rasa jenuh tersebut sudah mencapai level akut dimana cuti pun terasa percuma dan tidak meningkatkan semangat kamu dalam bekerja. Hal ini perlu kamu konsultasikan dengan orang-orang terpercaya bagi kamu, entah keluarga, teman atau bahkan atasan kamu. Mintalah solusi akan kendala yang kamu rasakan. Mintalah pergantian posisi atau promosi agar kamu mendapatkan tantangan baru dalam bekerja. Apabila semua sudah kamu lakukan tapi rasa jenuh tidak kunjung mereda, ada baiknya kamu melakukan resign dan mencari pekerjaan ataupun profesi baru yang sesuai passion atau hanya sekedang mencari tantangan baru di tempat lain.
Gaji terlalu kecil!
Gaji yang kecil dalam bekerja tentu akan menyebabkan banyak masalah yang mempengaruhi kinerja kamu karena gaji yang kecil akan memunculkan masalah keuangan padamu seperti pinjaman yang membengkak, tidak memiliki tabungan dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan stres sehingga kamu jadi sulit berkonsentrasi. Inilah yang menyebabkan kinerja pegawai akan tersendat. Sehingga, gaji yang kecil dimana tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tentu akan menjadi salah satu pertimbangan kalian untuk resign.
Dapat tawaran di tempat lain!
Bukan lah hal yang aneh apabila kamu mendapat tawaran di tempat lain ketika masih bekerja disebuah perusahaan. Hal ini tentu harus kamu pertimbangkan untuk melancarkan karir kamu kedepannya, apalagi jika tawaran yang diberikan lebih baik dari tempat kamu bekerja sekarang, mulai dari fasilitas, gaji, tunjangan dan lain-lain. Dengan segala hal yang akan kamu terima tersebut tentu juga akan mempengaruhi kinerja kamu sehingga melancarkan jenjang karir kamu di masa depan.
Drama kantor yang udah kelewatan!
Menghabiskan waktu sekitar 7-10 jam di kantor tentu kamu akan terjebak dengan berbagai drama dalam bekerja, seperti rekan kerja yang buruk, atasan yang otoriter atau bahkan perasaan negatif dari dalam diri kamu sendiri. Dengan semua drama tersebut tentu akan mempengaruhi kinerja kamu karena akan menyebabkan lingkungan kerja yang kurang baik bagimu karena dapat menimbulkan stres dan juga kejenuhan. Tapi, sebelum kamu memutuskan untuk resign, pastikan kamu sudah mengevaluasi diri sendiri ya!.
Jangan Resign!
Di atas kamu sudah dijelaskan beberapa alasan kenapa kamu harus resign dari pekerjaan kamu sekarang. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk betul-betul resign, disini saya akan menjelaskan kenapa kamu gak boleh resign walaupun sudah gak betah di tempat kamu bekerja sekarang.
Belum punya rencana matang
Sebenarnya gak masalah kamu resign tanpa punya kerjaan baru. Memang terkadang ada orang yang ingin istirahat sejenak dengan rutinitas kerja, Tapi, kamu juga tetap harus punya rencana yang matang mengenai apa yang akan kamu lakukan setelah masa break tersebut. Kalau belum punya, coba rencanakan dulu dengan baik sebelum resign biar gak menyesal.
Dirimu berkembang
Sebelum resign, coba evaluasi diri kamu, apakah ada perkembangan dalam diri kamu seperti softskill maupun hardskill di tempat kamu bekerja sekarang. Jika ada, coba pikir ulang rencana resign kamu itu karena sebenarnya banyak yang bisa kamu pelajari di sana.
Kamu ambil keputusan dengan emosi
Ini yang paling sering terjadi, keinginan resign kamu ini hanya didasari berdasarkan emosi dan bukan karena logika. Hati-hati dan pikirkan ulang rencana resign kamu tersebut.
Keuangan kamu gak mendukung
Yang paling penting diantara semuanya, apalagi kalau biaya hidup kamu udah gak ditanggung orang tua atau bahkan sudah berkeluarga. Mau nutup kebutuhan pakai apa? Maka ini harus jadi prioritas utama kamu ketika memutuskan untuk resign ya.