Growth Mindset Dalam Berkarir

Sebuah mindset yang mengubah pandangan saya

Apa Itu Growth Mindset

Untuk beberapa orang mungkin belum mengetahui atau mendengar istilah growth mindset, mungkin karena istilah ini tidak diajarkan saat di sekolah atau mungkin diajarkan namun ketika saya sedang tidak masuk sekolah, I don’t know. Namun dibalik itu saya menemukan istilah ini saat masih berstatus mahasiswa, sekitar dua tahun yang lalu. 

Penemu istilah atau teori ini adalah Carol Dweck yang merupakan seorang profesor dalam bidang psikologi di Universitas Stanford University, California, Amerika Serikat. Beliau menggolongkan manusia berdasarkan cara berpikirnya yaitu growth mindset dan fixed mindset. Dalam penelitiannya Carol mengemukakan bahwa orang-orang yang mempunyai growth mindset cenderung menyukai tantangan dan bersifat pantang menyerah dalam menghadapi rintangan yang mereka hadapi. Karena mereka yakin bahwa manusia harus belajar dan berkembang agar dapat terus memperbaiki diri dan selalu memiliki pandangan bahwa seseorang tidak bisa berdiam dan menutup diri, dalam artian kita tidak bisa hanya membatasi diri dalam bidang tertentu. 

Sebagai contoh kecil, seorang software developer tidak hanya mempelajari teknologi atau bahasa pemrograman, lebih dari itu harus mempelajari cara kerja di bidang lain. Bayangkan bagaimana jika seorang software developer akan membuat sebuah aplikasi keuangan tapi mereka tidak mengetahui dan tidak ingin mempelajari dasar-dasar akuntansi. Tentunya dalam bidang yang sedang kita tekuni sekarang akan selalu berhubungan dengan bidang lain. Oleh karena itu peran growth mindset akan menjadi sangat penting untuk dapat kita pelajari dan pahami.

Growth Mindset vs Fixed Mindset

                                                            

Perbedaan growth mindset dengan fixed mindset

https://www.bebrilliantnow.com/success-mindset/be-brilliant-now-heros-journey-growth-mindset-vs-fixed-mindset-2/

Berbeda dengan growth mindset yang meyakini bahwa otak kita bisa berkembang dengan tidak berdiam atau membatasi diri dalam bidang tertentu, fixed mindset biasanya menghindari dan menutup diri dari apa yang diyakini tidak penting. Mereka meyakini bahwa mereka sudah tidak bisa mengubah dirinya dan lebih memilih untuk berada di zona nyamannya. Dan banyak juga yang saya temui bahwa ketika seseorang berada di bidang ‘x’ orang tersebut meyakini tidak bisa melakukan pekerjaan ‘y’, atau istilah seseorang ‘salah jurusan’ karena skill dan minat yang ia miliki tidak sesuai dengan jurusan pendidikan yang diambil, menurut saya ini tidak sepenuhnya dapat disalahkan karena setiap orang memiliki jalan yang berbeda-beda dalam mencari jati dirinya. Sebenarnya jangan terlalu menyesali dalam latar pendidikan yang kita ambil, jika memang kita menyadari bahwa kita mampu mengembangkan potensi untuk kebaikan dimasa depan. Oleh karena itu jika kita berfikir lebih jauh, di sebuah perjalan hidup kita tidak bisa mengetahui akan bagaimana kedepannya. Mari kita ambil salah satu contoh, di Indonesia Nadiem Makarim merupakan seorang lulusan di bidang hubungan internasional dan bisnis, namun dengan kegigihannya dia dapat mendirikan sebuah startup yang memanfaatkan teknologi dan sekarang menjabat sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. 

Karakteristik Growth Mindset

  1. Menyadari bahwa kemampuan dan pengetahuan dapat terus dikembangkan

Kesadaran bahwa kita dapat menjadi apapun yang kita mau selagi ada usaha dan kerja keras tentunya. Jika kamu mempunyai pemikiran seperti ini tentunya kamu termasuk ke dalam orang yang mempunyai growth mindset. Tidak berdiam diri dan cepat puas dengan apa yang telah didapatkan melainkan harus selalu meyakini bahwa kita harus terus menuju pada level yang lebih tinggi.

  1. Menyukai tantangan untuk menjadikan pribadi yang lebih baik

Ada dua tipe orang, menghindari dan mengambil tantangan untuk menantang dirinya dalam menyelesaikan suatu tantangan. Lalu kenapa kita harus menyukai tantangan? Karena dengan menantang diri kita sendiri, kita dapat mengetahui sudah sejauh mana kita belajar dan sejauh mana kita dapat menyelesaikannya. Dengan mengambil suatu tantangan, tentunya mendapatkan sebuah pelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk menjadikan pribadi yang lebih baik kedepannya. 

  1. Menerima masukan dari orang lain

Setiap orang tentunya dapat menilai dirinya sendiri, namun tentunya dibutuhkan penilaian dari orang lain untuk dapat mengetahui bagaimana pandangan orang di sekitar dalam memandang kita. Jangan jadikan sebuah masukan sebagai suatu hal yang menganggap bahwa diri kita buruk, namun pandanglah sebuah masukan sebagai sesuatu yang masih perlu diperbaiki dari dalam diri kita.

  1. Menjadikan kegagalan sebagai sebuah pengalaman

“Kegagalan terjadi hanya bila kita menyerah”, penggalan kalimat tersebut diutarakan oleh B. J. Habibie. Ya, kegagalan bukan berarti sepenuhnya kita gagal dalam mengerjakan sebuah pekerjaan tertentu, melainkan bagian dari sebuah proses untuk mencapai kesuksesan.

  1. Jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi

Banyak orang yang iri dengan kesuksesan orang lain, dan terkadang saya pun demikian. Namun tentunya hal ini sebuah kesalahan. Seharusnya kesuksesan orang lain dapat menjadi cambuk untuk dapat menyamai atau bahkan melebihi kesuksesan seseorang. 

Growth Mindset dan Karir

Ilustrasi karir

https://nohat.cc/f/career-growth-icons-set-free-vector/87b74a243b224a4ea912-201906021511.html

Menurut saya sebuah pekerjaan atau karir adalah 'wahana bermain' bagi kita untuk dapat mengembangkan diri. Kenapa demikian? Karena dalam bekerja kita harus dapat merasa mencintai dan tidak menjadikan pekerjaan itu sebagai sebuah tuntutan. Tapi bukan dengan maksud untuk menghindari sebuah tekanan dan rintangan yang akan dihadapi saat bekerja. Karena sebuah tekanan dan rintangan itu adalah sebuah hal yang harus terus ada. Saya pernah mendengar seorang penyanyi menceritakan pengalaman bagaimana saat dia akan perform di hadapan ribuan penonton, ternyata dia masih memiliki rasa nervous. Ya, perasaan ini tidak harus kita hilangkan melainkan untuk dapat kita atasi. Jadikan kita yang mengontrol tekanan, bukan tekanan yang mengontrol diri kita sendiri. Dengan adanya tekanan kita akan menjadi mempunyai rasa tanggung jawab, karena kita pasti memikirkan bagaimana kita harus menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Bayangkan jika kita tidak mempunyai rasa itu tentunya kita akan menyepelekan sebuah pekerjaan atau over confidence. Intinya adalah sebuah pekerjaan yang kita pilih apakah akan membuat kita dapat berkembang dan meningkatkan potensi diri atau hanya untuk sekedar menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan? 

Tujuan Dalam Berkarir

Dalam sehari kita menghabiskan setidaknya 8 jam untuk bekerja, tapi apakah kita sudah mempunyai tujuan dalam bekerja? Menurut saya bekerja itu bukan semata-mata hanya untuk mendapatkan gaji, mempunyai jabatan tertentu atau hanya mengerjakan tugas yang diberikan. Tujuan dalam bekerja itu adalah dampak apa yang ingin kita berikan dari keahlian yang kita miliki. Contohnya jika saya bertujuan untuk dapat membuat aplikasi atau software yang dapat berguna untuk mempermudah suatu pekerjaan maka saya tidak harus menjadi seorang software developer, saya dapat menjadi sistem analis, software tester atau bidang lain yang berhubungan dengan tujuan awal saya tadi. Di sinilah fungsi jika kita memiliki pola pikir growth mindset, berfokus pada tujuan dan pekerjaan adalah kendaraan kita untuk mencapai tujuan tersebut.

Kesimpulan

Lalu apakah kita sudah mempunyai pola pikir growth mindset? Atau saat ini kita sedang terjebak dalam pola pikir fixed mindset? Tentunya hal tersebut dapat kamu nilai sendiri. Namun yang ingin saya sampaikan adalah seberapa “powerful”nya apabila kita mempunya pola pikir growth mindset. Kita dapat terus mengembangkan potensi dan memberikan dampak positif bagi orang lain. Sehingga kita dapat menjawab jika seseorang menanyakan ”dampak apa yang sudah kamu berikan bagi tempat kamu bekerja?”.



References
:

  1. Popova, Maria. “Fixed vs. Growth: The Two Basic Mindsets That Shape Our Lives.” Brain Pickings, 16 Feb. 2020, www.brainpickings.org/2014/01/29/carol-dweck-mindset/.

  2. Dweck, Carol. “What Having a ‘Growth Mindset’ Actually Means.” Harvard Business Review, 13 Jan. 2016, hbr.org/2016/01/what-having-a-growth-mindset-actually-means.

  3. Rohman, Beby Nurdiana. “5 Karakteristik Growth Mindset VS Fixed Mindset.” Rencanamu, rencanamu.id/post/fun/did-you-know/5-karakteristik-growth-mindset-vs-fixed-mindset.

  4. Dika, Raditya. “Tutorial Minta Naik Gaji!!” YouTube, uploaded by Raditya Dika, 21 Jan 2020, https://www.youtube.com/watch?v=vg6tWd-4Klo&t=1280s.